Pada malam itu
, aku duduk diteras atas meresapi angin malam , dan melihat bintang yang begitu banyak menyinari atap rumahku ,
suara jangkrik yang mengiasi malam ku yang sepi membuat malam itu terasa ramai
sekali . “ sedang apa kamu nak ?” sapa papaku , “ sedang menikmati malam yang
begitu sejuk pah “ sahut ku . “jangan terlalu lama diluar sana sayang , nanti
kamu masuk angin “ ujarnya, “ baik pah nanti aku masuk ko “ sahut ku . malam
itu aku melihat kesenduan pada wajah papa ku . aku bertanya tanya ada apa
dengan papa ku , mengapa wajahnya bgtu sedih .
Pagi pun telah
tiba , seperti biasa papa selalu membangunkan ku . “ gadis kecil papa hayoo
bangun sayang sudah pagi ini nanti kau telat kuliah “ ujarnya sembil membuka
jendela kamarku , “ duh papa ini masih pagi banget silau tau “ ujarku , “ hayo
bangun sayang kamu harus kuliah , dan papa harus bekerja kakakmu sudah menunggu
dibawah untuk sarapan “ ujarnya , lalu ku bangun sambil memeluk papaku dengan
manja “ rasanya setiap hari ketemu aku kangen terus sama papa deh, papa ga
bosen kan bangunin aku terus yang kesiangan ini “ sambil memeluk papa , “ gadis
kecil papa ini tetap sama , masih saja manja hayo mandi cepat “ ujarnya . tiba
ku menemuni kakaku dan ibu ku mereka semua meledekku yang buru buru kekampus
karna sudah telat “ aduuuhh adee kamu tuh makanya bangun pagi pagi heran deh
mama sama kamu “ ujar mama ku , “ de makanya jangan manja terusss sayang , kamu
sudah tumbuh dewasa” ujar kakaku , “ apa si aku kan cuman kesiangan ajaa “ sahut
ku dengan judes , “iyah kalau papa ga bangunin , kamu ga akan bangun de “ ujar
kaka ku , “ anak papa ini masih gadis kecil papa yang manja ka , jangan suka
diledekin “ sahut papaku , akupun tersenyum melihat papa ku yang selalu membela
ku .
Setiap hari
aku selalu berangkat dengan papa ku , setiap harinya hari hari ku selalu dengan
papa ku , papaku yang selalu menyemangatiku , tiba pada saat aku mulai jenuh dengan semua olok olok teman ku yang
menyebutku si manja , aku kesal sangat kesal . aku pun hanya bisa terdiam ya
memang aku sangat manja dengan papaku , papaku yang selalu menjemputku kuliah ,
saat itu aku meminta papa untuk tidak menjemputku “pah besok ga usah jemput yah
, aku mau kerja kelompok” ujarku dengan judes . “ bener bisa pulang sendiri nak
?” ujarnya , “iyah pah “ sahutku .
Beberapa hari
ini aku selalu menjauh dari papa , entah kenapa aku tidak bisa pungkiri saat
papa terlelap tidur ku mulai mencium kening papaku sepulang ku kuliah larut
malam , aku mencium kening papaku rasanya hati ini sangat rindu sekali kepada
papaku , tapi bagaimana bisa aku tidak boleh manja lagi . seketika papa bangun
“ kau dari mana nak ? papa menunggu mu pulang kuliah , kenapa kamu menjauhi
papamu ini , kamu sudah tak sayang papa ? papa takut kau kenapa napa karna kamu
anak perempuan papa satu satunya tidakkah kau mengrti kegelisahan dan
kekhawatiran papa ini ? kau tidak pernah seperti ini , jika kamu merasa bisa
sendiri silahkan papa tidak akan melarangmu “ penuh dengan amarah dan kesedihan
. lalu aku pergi kekamar dengan tangis yang bgtu perih melihat papa marah
sebegitu hebatnya , aku tidak pernah melihat papa marah .
Hari demi hari
papa tidak pernah menegur ku bahkan aku selalu kesiangan karna papa tidak
pernah membangunkan aku lagi , dan papa sudah tidak mengantarku kuliah , hancur
rasanya melihat papa menjauhi ku , aku merasa egois, papa bgtu sangat sayang
padaku mengapa aku bgtu jahat menghilangkan semuanya semua sikapnya yg
membuatku manja . aku pun pergi dari rumah karna aku tak bisa melihat papa
bersedih . aku membersihkan seisi lemariku . ku lihat ada surat dari papaku
yang bgtu sangat membuatku bersedih , “ nak , jika kamu mengerti bahwa papa
sangat mencintai anak perempuan papa ini , papa sangat merindukan sikap manja
mu nak, papa tidak pernah merasa dirugikan tidak pernah lelah untuk selalu ada
setiap saat untuk mu nak, papa sangat merindukan mu , mengapa kau berubah
setelah perkuliahan mu dimulai , kau mulai menjauh dari papa nak, hancur hati
papa nak , papa tak sanggup kau jauh dari papa, papa yakin kamu bisa melalukan
semuanya sendirian tanpa papa. Tapi ku mohon nak jangan menjauh dari papa ,
meski kau sudah dewasa kau tetap putri papa yang manja dan lugu . papa sangat
mencintaimu nak “ isi surat yang membuat
ku terisak menangis . aku lari melihat
papa ku dan memeluknya , “ pah maafin aku , aku terlalu egois , aku tidak bisa
menjauhkan papa menyingkirkan papa disetiap hari hariku ini pah , maafkan aku “
ujarku menangis , papa memelukku dengan erat , “papa percaya kamu bisa
melakukan segalanya sendiri , tetap terus berdekatan dengan papa nak , papa
akan terus menjaga mu dimana pun kau berada ,” ujarnya memelukku dan tersenyum
sangat lebar “ papa kerja dulu, ka jaga mama dan gadis kecil papa ini , karna
kamu yang mampu merawat 2 perempuan yang berarti ini untuk kita “ ujarnya
memeluk kakaku , “ iyah pah “ ujar kakaku .
Beberapa menit
kemudian aku mendapat telfon dari rumah sakit bahwa papaku kecelakaan dan
meninggal dirumah sakit , aku pun tak sanggup mendengarnya seisi rumah bgtu
bagaikan tersambar petir disiang bolong hati ini bgtu hancur papa, kenapa bgtu
cepat papa meninggalkan ku , ku mohon pah jangan pergi ku mohon , aku tidak bisa
berjalan sendirian tanpa mu , mengapa mau meninggalkan aku pah. Penyesalan demi
penyesalan yang kurasakan . setelah papa tiada seisi rumah menjadi terasa sepi
, hari hariku bagaikan bunga yang layu tanpa papa disampingku . tapi kita semua
sepakat untuk membahagiakan papa disurga dengan tidak berlarut dalam kesedihan
. dan ku teguhkan pada hati ku “aku mampu membahagiakan papa disana , aku tetap
sama seperti gadis kecilmu pah , hanya saja aku akan menjadi mandiri untukmu “.